سْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
(1). تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ
Tabbats yadaa abii lahabi watab (Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa)
(2). مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ
Maa aghnaa 'anhumaa luhu wamaa kasab (Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan)
Tabbats yadaa abii lahabi watab (Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa)
(2). مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ
Maa aghnaa 'anhumaa luhu wamaa kasab (Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan)
(3). سَيَصْلَىٰ نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ
Sayashlaa naa ron dzaata lahab (Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak)
(4). وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ
Wamroatuhu, hammaa latalhathob (Dan (begitu pula) isterinya, pembawa kayu bakar)
(5). فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ
Fiijiidihaa hablum mimmasad (Yang di lehernya ada tali dari sabut)
Kandungan & Keutamaan Surat Al-Falaq
Surah Al-Lahab atau Al-Masad adalah surat ke-111 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 5 ayat dan termasuk surat makiyyah. Nama surat ini diambil dari kata Al Lahab yang terdapat pada ayat ketiga surat ini yang artinya gejolak api.
Pokok isi surat ini berisi tentang nasib salah seorang paman Rasulullah SAW yakni Abu Lahab beserta istrinya yang diancam dengan siksa neraka. Surat Al Lahab mengisyaratkan bahwa kemusyrikan itu tidak dapat dipertahankan dan tidak akan menang walaupun pendukung-pendukungnya bekerja keras
Adapun isi Surat Al-Falaq
- Allah telah menetapkan akan kebinasaan Abu Lahab dan membatalkan tipu daya yang ia perbuat pada Rasulnya.
- Hubungan kekeluargaan dapat bermanfaat jika itu dibangun di atas keimanan. Lihatlah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Lahab punya kedekatan dalam kekerabatan, namun hal itu tidak bermanfaat bagi Abu Lahab karena ia tidak beriman.
- Anak merupakan hasil usaha orang tua sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya anak adalah hasil jerih payah orang tua.” (HR. An Nasai no. 4452, Ibnu Majah no. 2137, Ahmad 6/31. Syaikh Al Albani katakan bahwa hadits ini shahih). Jadi apa pun amalan yang dilakukan oleh anak baik shalat, puasa dan amalan lainnya, orang tua pun akan memperoleh hasilnya.
- Tidak bermanfaatnya harta dan keturunan bagi orang yang tidak beriman, namun sebenarnya harta dan keturunan dapat membawa manfaat jika seseorang itu beriman.
- Api neraka yang bergejolak.
- Mendengar berita neraka dan siksaan di dalamnya seharusnya membuat seseorang takut pada Allah dan takut mendurhakai-Nya sehingga ia pun takut akan maksiat.
- Bahaya saling tolong menolong dalam kejelekan sebagaimana dapat dilihat dari kisah Ummu Jamil yang membantu suaminya untuk menyakiti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan Isi Saran Dan Kritik Anda...